Kubis merupakan tanaman sayuran yang bentuknya berlapis-lapis. Kubis terdiri dari berbagai varietas dengan warna, tekstur, dan bentuk yang berbeda, seperti kubis hijau, kubis ungu, kubis savoy, dan kubis napa (sawi putih). Kubis atau yang sering disebut sebagai kol dapat dinikmati sebagai lalapan, asinan, gado gado, sop dan capcay (Mahdalina, 2019)
Kingdom
Plantae
Subkingdom
Tracheobionta
Subdivisi
Spermatophyta
Divisi
Magnoliophyta
Kelas
Magnoliopsida
Subkelas
Dilleniidae
Ordo
Capparales
Famili
Brassicaceae
Genus
Brassica
Spesies
Brassica oleracea
Kubis merupakan salah satu sayuran tertua dalam sejarah manusia. Berasal dari Mediterania, kubis telah dibudidayakan selama lebih dari 4.000 tahun oleh orang Yunani untuk tujuan pengobatan. Kubis liar pertama kali ditemukan di pantai berbatu di Inggris dan Prancis, dan di sepanjang Pantai Laut Mediterania dan Atlantik. Berbagai jenis kubis telah dikembangkan dan dinikmati oleh bangsa Mesir, Yunani, dan Romawi. Dengan pengetahuan kuliner yang luas, bangsa Romawi telah membantu memopulerkan kubis di seluruh Eropa.
Kubis telah menjadi makanan pokok bagi bangsa Prancis di abad pertengahan, terutama bagi kaum pekerja. Kubis sering dimakan dalam sup atau semur dan menjadi makanan penting selama musim dingin yang panjang karena dapat diawetkan. Kubis menjadi bahan penting dalam masakan Prancis selama bertahun-tahun.
Berdasarkan serat Centhini yang terbit tahun 1816, kubis dibawa ke Indonesia oleh bangsa Belanda untuk ditanam dan dibudidayakan. Orang Belanda memasak kubis menjadi makanan bernama zuurkool, stamppot, boerenkool soep, dan sauerkraut. Kuliner yang biasa disantap oleh orang Belanda ini merupakan campuran kubis dan sayuran lain yang dimasak bersama kaldu. Kubis kemudian diadopsi ke dalam masakan Indonesia karena memiliki tekstur yang renyah, kadar air yang tinggi, dan rasa yang tidak terlalu pahit. Kubis kemudian banyak dibudidayakan di daerah dataran tinggi di Indonesia dan menjadi bagian dari industri kuliner.
Kubis menjadi makanan pokok bagi bangsa Prancis di abad pertengahan terutama selama musim dingin
Masuknya kubis ke Indonesia tercatat dalam serat Centhini dibawa oleh orang Belanda sebagai bahan masakan bernama zuurkool, stamppot, boerenkool soep, dan sauerkraut
2,5 gr
1,1 gr
8 gr
3,4 gr
100 mg
50 mg
50 mg
0,9 mg
0,6 mg
100 mg
3,4 mg
0,4 mg
0,1 mg
0,2 mg
16 mg
Kandungan antosianin di dalam kubis berperan sebagai antioksidan untuk mengendalikan peradangan kronis
Kandungan serat yang tinggi di dalam kubis dapat meningkatkan bakteri baik di dalam usus.
Antosianin di dalam kubis juga berperan mencegah penyakit jantung.
Kubis kaya akan vitamin K yang baik untuk tulang.
Kandungan antioksidan dan vitamin K di dalam kubis juga berperan menjaga kesehatan otak.
Kandungan vitamin C di dalam kubis berperan dalam menjaga kulit dari paparan sinar UV dan mencegah munculnya tanda-tanda penuaan dini pada kulit.
Kandungan vitamin C di dalam kubis dapat membantu membuat kolagen dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Selain antosianin, kubis juga mengandung antioksidan berupa sulforaphane yang dapat menurunkan risiko kanker.
Kandungan kalium yang tinggi di dalam kubis berperan menurunkan tekanan darah.
Serat di dalam kubis dapat mencegah penyerapan kolesterol dan menurunkan kadar kolestrol.
Peradangan pada payudara yang umumnya terjadi pada ibu menyusui dapat diobati dengan kompres kubis yang sudah dicuci.
Kandungan vitamin B di dalam kubis berperan untuk mengatasi kelelahan.
Kandungan vitamin C dan sulfur di dalam kubis bermanfaat untuk mengeluarkan racun dari tubuh.
Varietas ini merupakan kubis hibrida yang dibudidayakan di dataran tinggi, dapat dipanen setelah berumur 70-80 hari, dengan potensi hasil 45-50 ton/ha.
Varietas ini merupakan kubis hibrida yang cocok ditanam di dataran menengah hingga dataran tinggi, dapat dipanen setelah berumur 75-80 hari, dengan berat crop 2,5 - 3 kg per tanaman, dan tahan terhadap penyakit busuk hitam (black rot).
Varietas ini cocok dibudidayakan di dataran tinggi, dapat dipanen setelah berumur 85-90 hari, dan tahan disimpan di ruang terbuka.
Varietas ini dapat dibudidayakan di dataran rendah, dapat dipanen setelah berumur 60 hari, dengan potensi hasil 2 kg per crop.
Varietas ini dapat dibudidayakan di dataran rendah, dapat dipanen setelah berumur 72-75 hari, memiliki berat crop 1,7 - 2 kg, dan memiliki potensi hasil 45 ton/ha.
Kubis merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Komoditas kubis berkontribusi dalam penerimaan devisa negara dengan nilai rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97% dalam periode 2019.
Negara tujuan ekspor Indonesia adalah negara Taiwan dan Singapura dengan nilai ekspor masing-masing sebesar USD 5,97 juta dan USD 1, 83 juta.
Belanda dan Mexico merupakan negara eksportir Kubis terbesar pertama dan kedua di dunia.
Baca Juga Artikel Lain Tentang Kubis di KebunIndo
Jelajahi lebih banyak artikel tentang komoditas kubis di KebunIndo. Pelajari lebih dalam tentang budidaya, manfaat, dan potensi ekonomi kubis.
Mudah ditanam dan cepat dipanen, bayam menjadi salah satu sayuran....
Cabai merupakan sayuran yang dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian....
Bayam merupakan komoditas sayuran yang paling sering dikonsumsi kedua setelah....
Pakuwon Tower, Jl. Casablanca No.Kav 88, RT.6/RW.14, Kb. Baru, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12870
(021) 28542549
Email: admin@kebunindo.com
Perusahaan
Resources
Ikuti Sosial Media Kami