Mudah ditanam dan cepat dipanen, bayam menjadi salah satu sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani. Cukup dengan membuat bedengan dan menabur benih, petani bisa panen bayam hanya dalam 1,5 bulan.
Sayuran yang melimpah ini banyak dikonsumsi masyarakat karena kaya kandungan nutrisi dan memiliki beragam manfaat. Sayuran sumber zat besi ini bermanfaat untuk meningkatkan kadar hemoglobin dan mencegah anemia.
Namun, sayuran bergizi yang lezat ini juga disukai oleh serangga pengganggu. Hama dan penyakit menjadi tantangan rumit dalam menghasilkan bayam yang berkualitas.
Hama yang Banyak Menyerang Tanaman Bayam
Hama yang menyerang bayam meliputi ulat, kutu daun, tungau, dan siput. Hama-hama ini menyebabkan bayam berlubang, menggulung, memiliki goresan atau bercak sehingga terlihat tidak menarik.
1. Ulat Daun atau Tritip

Ulat bernama latin Plutella xylostella ini banyak menyerang sayuran dengan cara memakan daun yang masih muda serta menyerang titik tumbuh. Dalam serangan yang parah, ulat kecil berwarna hijau ini dapat memakan hampir seluruh permukaan daun hingga menyisakan tulang daun saja.
2. Ulat Grayak

Ulat grayak tidak hanya menyerang bayam tetapi juga dapat memakan berbagai jenis tanaman. Ketika masih berukuran kecil, ulat ini berkumpul di bawah permukaan daun dan menyisakan lapisan epidermis atas sehingga daun menjadi tipis. Ketika berukuran besar, ulat ini menyebabkan daun bayam berlubang bahkan hingga tak bersisa.
3. Kutu Daun

Kutu daun menyerang dengan cara menghisap cairan sel pada daun sehingga daun menjadi keriput, keriting, dan mengering. Serangga berukuran kecil ini banyak menyerang pada musim kemarau tanaman. Kutu daun biasanya berkumpul di bawah permukaan daun, di sela daun, dan di titik tumbuh tanaman.
4. Ulat tanah

Ulat tanah menyerang tanaman bayam yang masih muda dengan cara memakan akarnya sehingga tanaman bayam tidak dapat tumbuh. Ulat ini menyerang pada malam hari dan tanah yang gembur sangat disukai oleh ulat ini.
5. Belalang
Serangga ini memakan bayam dan meninggalkan bekas di bagian tepi daun. Serangga berwarna hijau hingga coklat ini melompat untuk berpindah tempat ke lahan lain. Oleh karena itu, menanam bayam di lahan terbuka rentan terserang belalang.
6. Lalat Penggerek Daun

Lalat penggorok daun betina menyuntikkan ovipositornya untuk memasukkan telur dan meninggalkan bintik putih pada permukaan daun. Telur yang menetas menjadi larva kemudian memakan jaringan daun dan menghasilkan terowongan yang tampak dari luar seperti garis-garis putih atau abu-abu. Daun bayam yang memiliki garis-garis tersebut tidak disukai oleh konsumen sehingga bayam menjadi tidak layak dijual.
7. Siput
Siput dapat memakan bibit bayam yang baru tumbuh di bedengan. Hama ini juga menyerang dengan cara memakan daun, batang, dan akar bayam sehingga berlubang dan meninggalkan lendir.
Ini Tandanya Bayam Kamu Terkena Penyakit

Bayam yang memiliki bercak menandakan adanya penyakit yang biasanya disebabkan oleh cendawan. Kelembaban yang tinggi dapat meningkatkan perkembangan patogen penyebab penyakit sehingga mudah menular ke tanaman bayam lainnya.
Mengenali ciri-ciri bayam yang terkena penyakit dapat membantu kita melakukan pencegahan agar penyebab penyakit tidak menyebar ke seluruh bedengan.
1. Penyakit Bulai
Downey mildew atau penyakit bulai disebabkan oleh cendawan, yaitu Peronospora farinosa f. sp. Spinaciae. Pada tanaman bayam yang terkena penyakit bulai terdapat bintik-bintik kuning atau hijau muda pada permukaan atas daun dengan jamur putih pada permukaan bawah. Bintik-bintik tersebut kemudian berkembang menjadi bercak yang membesar berwarna kecoklatan dan kering sehingga daun terlihat busuk.
2. Antraknosa
Tanaman bayam yang terkena antraknosa pada awalnya terdapat jaringan rusak atau lesi yang kecil, melingkar, dan berair. Kemudian lesi berkembang menjadi kecoklatan dan menjadi tipis seperti kertas. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Colletotrichum Pinaceae.
3. Bercak daun Cladosporium
Bercak daun ini disebabkan oleh cendawan Cladosporium variabile. Tanaman bayam yang terkena penyakit ini memiliki bercak berbentuk bulat kecoklatan kemudian di tengahnya berkembang spora dan miselium berwarna hijau tua.
4. Bercak daun Stemphylium
Bercak daun ini disebabkan oleh cendawan Stemphylium. Pada awalnya, tanaman bayam yang terkena penyakit ini memiliki bercak kecil yang melingkar hingga lonjong dan berwarna abu-abu kehijauan. Kemudian bercak tersebut membesar dan berubah warna menjadi kecoklatan. Bercak yang lebih tua menyatu, mengering, dan menjadi seperti kertas.
Cara Mudah Mengatasi Hama dan Penyakit pada Tanaman Bayam

Serangan hama dan penyakit dapat merusak tanaman bayam sehingga menurunkan kualitasnya. Daun yang berlubang, layu, berbintik, atau memiliki bercak tidak akan disukai oleh konsumen.
Serangan yang parah bahkan dapat menyebabkan gagal panen sehingga petani mengalami kerugian. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami cara mengenali, mencegah, dan mengatasi masalah tersebut sedini mungkin.
Langkah-langkah berikut dapat membantu kita mengurangi serangan hama dan penyakit untuk menghasilkan tanaman bayam yang melimpah dan berkualitas.
1. Menggunakan benih bayam varietas unggul
Benih bayam telah dikembangkan agar memiliki karakteristik unggul seperti memiliki daun yang lebar agar disukai konsumen, cepat dipanen, mampu beradaptasi pada berbagai kondisi lahan, hasil produksi tinggi, serta tahan terhadap hama dan penyakit. Contohnya bayam yang tahan panyakit powdery mildew atau blorok pada daun yaitu bayam Maestro yang berwarna hijau dan bayam Mira yang berwarna merah.
Terdapat juga bayam Tainung yang tahan penyakit karat putih. Dengan menggunakan varietas unggul, kita dapat meningkatkan ketahanan tanaman bayam terhadap hama dan penyakit secara alami.
2. Kultur teknis: Sanitasi lahan dan melakukan rotasi tanam
Sanitasi lahan yaitu membersihkan lahan dari hal-hal yang dapat menjadi sumber penyebaran hama dan penyakit. Gulma dan sisa tanaman setelah panen dapat menjadi tempat bersembunyinya hama dan tempat berkembang biaknya penyakit. Pembersihan lahan dari gulma dan sisa tanaman dapat membantu memutus siklus mereka.
Siklus hama dan penyakit juga dapat terputus dengan melakukan rotasi tanam, yaitu mengganti jenis tanaman yang ditanam dengan famili lain. Setelah panen bayam, kita perlu menanam jenis tanaman lain seperti kacang-kacangan atau umbi-umbian yang berbeda famili dengan bayam.
Kondisi lingkungan yang terlalu lembab dapat mempercepat berkembang biaknya patogen penyebab penyakit. Musim hujan dapat menimbulkan genangan yang dapat meningkatkan kelembaban udara. Dengan pengolahan tanah yang baik, kita dapat menghasilkan bedengan dengan drainase yang baik sehingga dapat mencegah timbulnya genangan.
Kita juga dapat memperbaiki aerasi tanah sehingga air hujan dapat terserap ke dalam tanah. Pengolahan tanah secara sempurna juga dapat merusak pupa yang awalnya tersembunyi di dalam tanah menjadi terbawa ke atas sehingga terkena sinar matahari langsung.
3. Melakukan pengendalian mekanis
Pengendalian mekanis dilakukan dengan mengambil hama dan memusnahkannya. Selain itu, kita dapat mengambil kelompok telur yang menempel pada daun sehingga tidak menetas menjadi larva yang dapat merusak tanaman bayam. Bagian daun yang memiliki gejala terkena penyakit juga perlu dibuang dengan cara dicabut dan dimusnahkan agar patogen penyebab penyakit tidak menyebar ke tanaman lain.
4. Melakukan pengendalian biologis
Salah satu faktor yang mengendalikan S. litura di alam adalah musuh alami. Musuh alami yang menyerang S. litura terdiri dari tiga kelompok yaitu predator, parasitoid, dan patogen. musuh alami ulat grayak terdiri dari;
(1) predator seperti burung pemakan ulat, laba-laba jenis Oxyopes javanus Thorell dan Lycosa pseudoannulata, tomket Paederus fuscipes dan semut merah Solenopsis geminata.
(2) Parasitoid seperti Snellenius manilae Ashmed, Megoselia scalaris Loew dan Peribaea orbata Wied.
(3) Patogen serangga seperti Borrelinavirus litura, Bacillus thuringiensis Berliner, Metharizium anisopliae dan Nuclear Ployhidrosis Virus (NPV).
Keberadaan predator seperti burung pemakan ulat tentunya harus dilestarikan karena secara efektif mengontrol populasi hama ulat secara umum. Keberadaan predator dan parasitoid juga akan lebih lestari dengan cara penggunaan pestisida yang bijaksana.
Sedangkan untuk patogen serangga sudah banyak yang menjual dalam bentuk produk pestisida hayati yang mengandung patogen serangga seperti Borrelinavirus litura, Bacillus thuringiensis Berliner dan Metharizium anisopliae.
5. Menyemprotkan pestisida nabati
Pestisida nabati merupakan obat tanaman yang menggunakan ekstrak bahan alami seperti ekstrak daun atau biji mimba, buah mengkudu, daun tembakau, daun sirsak, daun pepaya, ekstrak sereh wangi, dan lainnya. Penyemprotan pestisida nabati perlu dilakukan secara rutin agar menghindari hama dan penyakit pada bayam.
6. Menyemprotkan pestisida kimia
Pestisida kimia sintetis merupakan alternatif terakhir ketika semua teknik pengendalian sudah tidak mampu menekan populasi hama, jenis bahan aktif yang direkomendasikan adalah klorpirifos, sipermetrin, betasiflutrin, lamdasihalotrin, fluxametamide, emamektin benzoate dan profenofos.