Tahukah bahwa keberhasilan sebuah kebun kopi tidak hanya bergantung pada kualitas bibit atau perawatan tanaman, tetapi juga pada keberadaan tanaman penaung? Tanaman penaung bukan sekedar pelengkap melainkan komponen penting yang mempengaruhi kesuburan tanah, kelembaban, hingga produktivitas tanaman kopi. Yuk, simak penjelasannya untuk mengungkap rahasia di balik strategi pemilihan tanaman penaung yang efektif!
Pengertian Tanaman Penaung
Tanaman penaung merupakan tanaman yang sengaja ditanam untuk mengurangi paparan energi matahari yang berlebihan terhadap tanaman budidaya. Tanaman kopi termasuk jenis tanaman C3 yang membutuhkan tanaman penaung untuk mengontrol laju fotorespirasi sehingga efisiensi fotosintesis dapat meningkat. Selain itu, tanaman penaung juga membantu mengurangi intensitas cahaya matahari, menstabilkan perbedaan suhu siang dan malam, mengurangi kecepatan angin, serta mencegah erosi tanah.
Tanaman penaung dibagi menjadi dua jenis, yaitu penaung sementara dan penaung tetap. Penaung sementara digunakan pada fase awal pertumbuhan tanaman untuk memberikan perlindungan sebelum penaung tetap berfungsi optimal. Kebutuhan penaung untuk tanaman kopi ditentukan oleh faktor-faktor seperti umur tanaman, kepadatan populasi, dan tingkat kesuburan tanah.
Sebagai contoh, pada tanaman kopi berumur 2-3 tahun yang memerlukan tingkat naungan tinggi, penaung sementara digunakan. Setelah umur tersebut, kebutuhan akan penaung berkurang dan penaung sementara digantikan oleh penaung tetap berupa tanaman pohon.
Kriteria Tanaman Penaung

Tanaman yang digunakan sebagai penaung harus memenuhi syarat berikut:
- Memiliki perakaran dalam untuk mengurangi kompetisi dengan tanaman budidaya.
- Memiliki percabangan dapat diatur dengan mudah.
- Memiliki daun berukuran kecil, tidak mudah rontok, dan mampu menyebarkan cahaya secara difus.
- Berasal dari famili leguminosa dan memiliki umur panjang.
- Menghasilkan banyak bahan organik.
- Dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
- Tidak menghasilkan senyawa alelopati yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman budidaya.
- Tidak menjadi inang bagi hama atau penyakit tanaman kopi.
Jenis Penaung
1. Penaung Sementara

Penaung sementara berfungsi melindungi tanah dari erosi, meningkatkan kesuburan tanah melalui bahan organik, serta menekan pertumbuhan gulma. Jenis tanaman yang umum digunakan antara lain Moghania macrophylla (Flemingia congesta), Crotalaria sp., dan Tephrosia sp..
Untuk ketinggian kurang dari 700 mdpl, Moghania cocok untuk tempat dengan ketinggian kurang dari 700 mdpl. Sedangkan Tephrosia sp. atau Crotalaria sp. lebih cocok untuk daerah di atas 1.000 mdpl. Tanaman ini sebaiknya ditanam minimal satu tahun sebelum penanaman kopi dimulai.
2. Penaung Tetap

Penaung tetap diperlukan untuk menjaga keberlanjutan budidaya kopi dan mencegah degradasi lahan. Jenis tanaman penaung tetap yang banyak digunakan di Indonesia meliputi lamtoro (Leucaena sp.), gliricidia, kelapa, dadap (Erythrina sp.), kasuari (Casuarina sp.), dan sengon (Paraserianthes falcataria). Di dataran tinggi, jeruk keprok juga dapat digunakan sebagai penaung tetap.