Kentang lebih cocok dibudidayakan di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 1000 mdpl, suhu udara 15ยฐC – 20ยฐC dan kelembaban 80-90%, curah hujan berkisar 1.500-5.000 mm/tahun dengan tanah bertekstur sedang, gembur, subur dan berdrainase baik serta memiliki pH 5-6,5.
Menanam kentang memerlukan perawatan yang rutin karena tanaman ini mudah terserang hama dan penyakit. Dengan mengikuti panduan ini, kamu dapat menghasilkan 25-30 ton per hektar kentang dalam sekali panen.
1. Gemburkan Lahan untuk Kentang yang Lebat

Kentang menyukai tanah yang gembur, gembur, lembap, dan sedikit asam. Lahan dibersihkan terlebih dahulu dari gulma dan tanaman pengganggu lainnya kemudian digemburkan hingga kedalaman 20-30 cm lalu dikeringanginkan selama 15 hari. Lahan dibuat garitan dengan kedalaman 7-10 cm, dan jarak antar garitan 70-80 cm.
2. Tanam Kentang dengan Riang

Kentang ditanam langsung di lahan dengan membuat lubang tanam. Alat penentu jarak tanam dapat menggunakan belahan bambu yang ditandai atau menggunakan roda berjari dengan jarak 30 โ 40 cm.
Kebutuhan umbi untuk luas tanam satu hektar sekitar 1200 kg (ukuran umbi sekitar 30 g/knol). Penanaman kentang dapat dilakukan dengan sistem baris ganda (double row) yang ditanam pada bedengan atau baris tunggal (single row).ย
Sistem tanam tanaman kentang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu monokultur dan tumpangsari. Pada sistem tanam monokultur, kentang ditanam tidak berbarengan dengan tanaman lainnya.
Sedangkan pada sistem tanam tumpangsari, tanaman kentang ditanam berselang dengan tanaman lainnya. Adapun tanaman lain yang biasa ditanam dengan sistem tumpangsari pada tanaman kentang adalah tanaman seledri dan bawang daun.
Pupuk dasar diberikan dengan cara menempatkan pupuk organik di antara benih yang telah diletakkan di dalam garitan lalu pupuk kimia diletakkan di atas pupuk organik. Selanjutnya benih dan pupuk ditimbun (disaeur) dengan tanah sehingga membentuk guludan dengan tinggi ยฑ 10 cm dari permukaan tanah.
Pemupukan menggunakan pupuk organik berupa bokashi 7-10 ton/ha, kotoran ayam 15-20 ton/ha, atau kotoran sapi 20-30 ton/ha. Pemupukan juga menggunakan pupuk kimia berupa urea 217-326 kg/ha atau ZA 476-714 kg/ha, SP-36 416-555 kg/ha, dan KCl 166-250 kg/ha.
3. Rawat Kentang dengan Penuh Sayang

Agar tumbuh subur dan menghasilkan umbi yang besar-besar, kentang harus dirawat dengan penuh kasih sayang, mulai dari pengairan, pembumbunan, hingga penyiangan gulma.
Penyaluran air dapat menggunakan pompa air dan dialirkan dengan menggunakan selang ke areal pertanaman (sistem leb/geledeg) atau menggunakan sprinkle.ย
Pembumbunan dilakukan dengan mencangkul tanah di antara guludan (parit) kemudian dinaikan ke atas guludan sebelah kanan dan kiri parit sambil melakukan pemupukan susulan. Pembumbunan kembali dilakukan saat 35-40 HST.
Penyiangan dilakukan pada 20-30 HST dengan membersihkan areal pertanaman dari gulma, tanaman pengganggu lainnya dan tanaman yang sakit.
4. Panen Kentang dengan Senang

Secara visual waktu panen (untuk tujuan konsumsi) dapat dilihat dari perkembangan fisik tanaman kentang, yaitu dari daun dan batang yang berubah dari warna hijau segar menjadi kekuningan dan mengering lebih dari 75 %.ย Bila tanda-tanda visual tersebut sudah tampak, daun kemudian dipangkas dan dibiarkan minimal tujuh hari, lalu gali dengan hati-hati agar kulit umbi kentang tidak mudah lecet (terkelupas).ย
Secara perhitungan umur tanaman (untuk tujuan konsumsi), penentuan umur panen tergantung varietas/kultivar (100 – 110 hari), cuaca/musim, dan pemeliharaan tanaman. Panen dilakukan pada saat cuaca cerah dan tidak saat hujan atau menjelang hujan.ย
Cara panen dilakukan dengan menggali umbi kentang secara hati hati menggunakan cangkul. Pembongkaran guludan dilakukan dengan cara mencangkul tanah disekitar umbi dengan hati-hati, lalu mengangkatnya sehingga umbi keluar dari dalam tanah dan diletakkan di permukaan tanah agar terjemur matahari.
Setelah umbi kentang diangkat, selanjutnya diletakkan di atas permukaan tanah agar terjemur sinar matahari selama 1-2 jam, sampai tanah yang menempel pada umbi kentang kering dan terlepas sehingga lebih mudah dibersihkan.
Pembersihan umbi kentang dilanjutkan dengan cara memasukkan umbi ke dalam bak air atau disemprot dengan air, setelah itu umbi yang sudah dibersihkan dijemur pada terpal/keranjang yang telah dipersiapkan untuk dikering anginkan (hindari sinar matahari langsung).
Sortasi dilakukan dengan memilah antara kentang yang baik dan yang rusak. Grading kentang dilakukan berdasarkan ukuran, sebagai berikut:
- Kelas AL/XL (> 200 gram/ umbi)
- Kelas A (120 – 200 gram/umbi);
- Kelas B/Standar (80 – 120 gram/umbi)
- Kelas C/Mini (50 – 80 gram/umbi tergantung kultivar)
- Kelas Baby (25 – 40 gram/umbi). Umbi berukuran kecil dan sehat bisa digunakan untuk bakal benih.ย
Penyimpanan kentang di dalam gudang harus memiliki ventilasi yang memadai agar sirkulasi udara lancar dan kelembaban sekitar 65 โ 70% dengan sinar matahari yang cukup dan tempat penyimpanan yang bersih. Wadah penyimpanan dapat menggunakan kotak kayu, krat, keranjang, atau waring. Penyusunan wadah berisi umbi kentang harus dilakukan secara rapi.