Kubis (Brassica oleracea) merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan di dataran tinggi dengan ketinggian 1000-3000 mdpl, tetapi terdapat beberapa varietas kubis yang dikembangkan untuk dapat dibudidayakan di dataran rendah seperti Green Coronet, KK โ Cross, atau Gloria Osena.
Lingkungan yang sesuai untuk tanaman kubis yaitu memiliki suhu udara 20-30โ, kelembaban udara 60-90%, curah hujan 700-1000 mm/tahun, dan pH tanah 5,5-6,5. Kubis dapat dipanen pada 3-4 bulan setelah tanam.
Produktivitas kubis dapat mencapai 20-40 ton/ha atau 2 kg/m2. Artikel ini akan membantu kamu mempelajari cara menanam kubis mulai dari pemilihan varietas hingga penanganan pasca panen untuk menghasilkan panen kubis yang maksimal!
1. Pemilihan Varietas yang Tepat
Pemilihan varietas yang tepat merupakan langkah penting dalam budidaya tanaman kubis untuk mendapatkan hasil yang optimal. Beberapa varietas kubis populer di Indonesia, seperti Grand 11, KK-Cross, dan Green Coronet, memiliki karakteristik unggul sesuai dengan kebutuhan petani.
Pastikan untuk memilih varietas yang sesuai dengan kondisi iklim, jenis tanah, dan lokasi penanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan maksimal.
2. Persiapan Lahan

Persiapan lahan adalah langkah awal yang penting dalam budidaya kubis untuk memastikan tanaman tumbuh optimal. Berikut langkah-langkah persiapan lahan yang perlu dilakukan:
- Bersihkan lahan: Singkirkan gulma, bebatuan, dan sisa-sisa tanaman untuk mempermudah pengolahan tanah.
- Gemburkan tanah: Gunakan cangkul atau traktor untuk menggemburkan tanah hingga kedalaman 20-30 cm, lalu kering anginkan selama seminggu.
- Buat bedengan: Siapkan bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 20-30 cm, dan jarak antar bedengan 30-40 cm.
- Pasang mulsa: Lindungi tanah menggunakan mulsa plastik atau mulsa organik untuk mencegah gulma dan menjaga kelembapan.
- Atur pH tanah: Jika pH tanah kurang dari 5,5, tambahkan kapur dolomit sebanyak 1,5 ton/ha atau 150 gram/mยฒ, 2-4 minggu sebelum tanam.
- Pemupukan dasar: Tambahkan pupuk kandang sapi atau ayam sebanyak 20-30 ton/ha atau 2-3 kg/mยฒ. Selain itu, tambahkan pupuk NPK dengan dosis 300 kg/ha atau 10 g/lubang tanam untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Pupuk diberikan dengan cara menyebar merata di atas bedengan sebelum penanaman bibit kubis.
3. Penyemaian
Benih kubis harus dipilih dari varietas yang baik dengan kondisi sehat dan bebas dari penyakit. Untuk mempercepat benih berkecambah, Anda dapat merendam benih kubis di dalam air hangat selama 12-24 jam. Tujuan dari perendaman benih pada air hangat agar masa dormansi benih dapat dipatahkan, sehingga benih mudah berkecambah dalam tanah.

Penyemaian dapat dilakukan di bedengan semai, polybag, atau tray semai dengan media tanam campuran tanah dan pupuk organik. Basahi terlebih dahulu media tanam kemudian sebarkan benih pada media penyemaian lalu ditutup daun pisang selama 2-3 hari. Setelah semaian berumur 7-8 hari, bibit kubis dipindahkan ke dalam polybag kecil atau bumbunan yang terbuat dari daun pisang.
4. Pindah Tanam

Bibit kubis dipindahkan ke bedengan setelah berusia 3-4 minggu atau memiliki 4-6 helai daun. Pilih bibit berkualitas baik dengan batang tegak, daun hijau segar, dan bebas dari hama atau penyakit. Sebelum penanaman, siram bedengan untuk menjaga kelembapan tanah.
Buat lubang tanam dengan jarak 40 x 40 cm atau 50 x 50 cm, sesuai kebutuhan. Pindahkan bibit secara hati-hati bersama media tanamnya ke dalam lubang. Pastikan leher akar tertanam sedikit ke dalam tanah agar tanaman kokoh dan tidak mudah rebah.
5.ย ย Penyulaman
Tanaman yang mati atau menunjukkan pertumbuhan lemah sebaiknya segera diganti dengan bibit baru untuk memastikan populasi tetap optimal. Penyulaman dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak tanaman lain. Penyulaman biasanya dihentikan setelah tanaman berusia 15 HST.
6.ย ย Penyiraman Rutin

Penyiraman tanaman kubis dilakukan secara teratur, terutama pada pagi dan sore hari, untuk menjaga kelembaban tanah tetap optimal. Pada musim kemarau, frekuensi penyiraman perlu ditingkatkan agar tanaman tidak kekurangan air.
Pastikan untuk menyiram hingga kedalaman yang cukup agar akar dapat menyerap air dengan baik, tetapi hindari genangan yang dapat menyebabkan pembusukan akar.
7.ย ย Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan membersihkan lahan dari gulma. Penyiangan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam karena dapat merusak sistem perakaran tanaman. Penyiangan akan membantu tanaman kubis tumbuh lebih baik dengan mengurangi persaingan nutrisi, air, dan cahaya dari gulma yang dapat menghambat pertumbuhannya.
8. Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan dilakukan pada usia 25-30 HST yang diaplikasikan dengan menaburkan pupuk NPK 300 kg/ha atau 10 g/tanaman melingkari tanaman dengan jarak 5-7 cm. Selain itu, pupuk cair bio-urine sapi dapat diberikan pada usia 10, 20, 35, dan 45 HST, dengan cara melarutkan 100 ml bio-urine dalam 1 liter air, kemudian disemprotkan di sekitar batang atau daerah perakaran untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih optimal.
9. Pengendalian Hama dan Penyakit Kubis

Tanaman kubis rentan diserang hama seperti ulat plutella (Plutella xylostella L), ulat croci (Crocidolomia binotalis Zeller), dan ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn), serta penyakit seperti busuk lunak yang disebabkan oleh Erwinia carotovora dan busuk hitam oleh Xanthomonas campestris.
Untuk mencegah dan mengatasi serangan ini, lakukan monitoring rutin, menyisihkan hama atau bagian tanaman yang bergejala, dan gunakan pestisida nabati dari ekstrak daun mimba atau daun pepaya. Jika diperlukan, gunakan juga pestisida kimia sesuai dosis yang dianjurkan untuk mengatasi serangan hama dan penyakit.
10. Panen kubis

Kubis siap dipanen pada usia 75-90 HST dengan ciri besar krop kubis terlihat maksimal dan padat, berbunyi nyaring saat dijentikkan dengan jari, daun hijau mengkilap, dan daun terluar sudah layu.
Pemanenan dilakukan dengan memotong krop beserta sebagian batang serta menyisakan 4-5 daun luar untuk melindungi krop. Setelah dipanen, kubis harus segera disimpan di tempat teduh untuk menjaga kualitas dan kesegarannya.
11. Pasca Panen
Setelah proses pemanenan, kubis dikumpulkan di tempat yang teduh untuk menghindari paparan sinar matahari langsung yang dapat merusak kualitasnya. Selanjutnya, lakukan pemisahan antara kubis yang bermutu baik dengan yang tidak layak jual.
Untuk penyimpanan, suhu ideal untuk penyimpanan adalah antara 32ยฐF hingga 40ยฐF (0ยฐC hingga 4ยฐC). Tempat penyimpanan harus memiliki kondisi yang dingin dan lembap, dengan tingkat kelembapan sekitar 95%, guna menjaga kesegaran kubis dan memperpanjang masa simpannya.
Siap mencoba budidaya kubis? Pastikan ikuti langkah-langkah di atas untuk mendapatkan hasil panen melimpah.