Cara Menanam Selada yang Tepat untuk Hasil Panen Memuaskan

Read Time: 5 minute(s)
Table of Contents
    Table of Contents
      cara menanam selada

      Selada adalah tanaman sayuran yang dikonsumsi bagian daun-daunnya yang masih muda. Selada termasuk komoditas sayuran yang digemari masyarakat, sehingga permintaan akan sayuran ini sangat besar.

      Kebutuhan selada di pasaran yang terus meningkat, membuat komoditas ini banyak dibudidayakan oleh masyarakat di berbagai negara. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan menanam selada yang dapat kamu ikuti untuk memperoleh hasil tanaman yang baik.

      1. Pemilihan Varietas yang Tepat

      Kini telah ditemukan varietas-varietas baru yang lebih unggul, sehingga memberikan harapan besar terhadap peningkatan produksi selada di Indonesia. 

      Di Indonesia terdapat varietas selada lokal maupun impor. Beberapa varietas yang umumnya banyak dibudidayakan oleh petani Indonesia dan beredar di pasaran, ialah Peto Seed, Yasui, Known You Seed, Liong You Seed, dan lain-lain.

      2. Persiapan Lahan

      pengolahan tanah
      pengolahan tanah

      Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan lahan untuk penanaman selada, agar sesuai dengan syarat tumbuhnya adalah sebagai berikut:

      • Bajak tanah dengan traktor atau alat pembajak yang ditarik dengan hewan seperti sapi/kerbau sedalam 30-40 cm.
      • Gemburkan lagi tanah dengan mencangkul tipis-tipis sedalam 30 cm serta lakukan sekaligus pembuatan bedengan dan selokan.
      • Bedengan dibuat dengan arah membujur ke timur-barat dengan lebar 60-80 cm, agar tiap bedengan dapat ditanami 2-3 barisan tanaman. Tinggi bedengan 30-40 cm.
      • Untuk ukuran lebar selokan ialah 40 cm. Pada sekeliling petak-petak bedengan buat saluran drainase dengan lebar dan dalam 50 cm.

      3. Pemupukan Dasar

      Pemupukan dasar dilakukan bersamaan dengan tahapan pengolahan tanah. Pemupukan menggunakan pupuk kandang, kompos, atau pupuk hijau. Dosis pupuk kandang yang diberikan sebanyak 10-20 ton/ha. 

      Pemupukan dasar dapat juga menggunakan pupuk anorganik Harmony BS1 dan Harmony P1 untuk menggantikan pupuk kandang. Dosis yang diberikan adalah 8 liter/ha.

      4. Penyiapan Benih (Biji)

      Pembudidayaan selada diperbanyak dengan biji. Benih (biji) perlu disemai terlebih dahulu agar dapat tumbuh menjadi bibit yang baik.

      Pilihlah biji yang utuh (tidak cacat/luka), biji yang sehat yaitu tidak menunjukkan adanya serangan hama dan penyakit, biji bersih atau tidak tercampur dengan biji lain, dan biji tidak keriput.

      5. Penanaman Selada

      penyemaian selada
      penyemaian selada

      Sebelum ditanami benih, media semai atau tempat persemaian perlu disiram air terlebih dahulu agar tanah basah dan lembab.

      Benih selada dapat disebar secara merata pada permukaan tanah media semai atau bedengan, kemudian ditutup tanah tipis-tipis. Bedengan semai dapat juga dibuat guritan sedalam kira-kira 0,5-1 cm dengan jarak antar guritan 5 cm.

      6. Penyiraman Rutin

      pemeliharaan penyiraman selada
      pemeliharaan penyiraman selada

      Penyiraman dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Volume penyiraman secukupnya saja asal tanah basah (mencapai kapasitas lapang). Pada awal pertumbuhan tanaman, pemberian air dapat dilakukan 2 kali sehari (jika tidak menggunakan mulsa plastik hitam perak).

      Apabila teknik penanaman selada menggunakan sistem mulsa plastik hitam perak, pemberian air tidak perlu sering dilakukan. Hal ini karena mulsa plastik hitam perak dapat menahan penguapan air tanah (evaporasi).

      7. Pemupukan Susulan

      Pupuk yang digunakan untuk pemupukan susulan adalah jenis pupuk anorganik berupa pupuk urea, pupuk SP-36 (super fosfor), dan pupuk KCl (kalium klorida).

      Kebutuhan pupuk NPK (Urea, SP-36, dan KCl) per hektar sebagai pupuk susulan untuk tanaman selada, adalah sebagai berikut.

      • Pupuk Urea = 200 kg/ha.
      • Pupuk SP-36 = 125 kg/ha.
      • Pupuk KCl = 100 kg/ha.

      8. Penyiangan dan Pendangiran

      Penyiangan rumput atau gulma dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

      1. Secara manual, mencabuti dengan tangan atau dibantu alat pencukil (kored). Rumput (gulma) yang tumbuh di selokan dapat dibersihkan dengan menggunakan cangkul.
      2. Secara mekanik, pencabutan dengan menggunakan peralatan mesin. Seperti: alat penyiang lahan kering (cono weeder).
      3. Secara kimiawi, menggunakan obat-obatan pembunuh rumput dan gulma (herbisida). Beberapa jenis herbisida yang dapat digunakan antara lain Actril DS, Ferninine 720 AS, Fusilade 25 EC, Roundup, Saturin 500/50 EC, Lasso 480 EC, dan sebagainya.

      Selain penyiangan dilakukan juga pendangiran atau pengolahan tanah secara ringan di sekitar tanaman. Tujuannya untuk menggemburkan kembali tanah yang telah memadat agar sirkulasi udara di dalam tanah dapat berjalan normal kembali.

      Apabila teknik menanam menggunakan mulsa plastik hitam perak, pendangiran tidak perlu dilakukan. Hal ini karena tanah yang tertutup mulsa struktur tanahnya masih baik.

      9. Pengendalian Hama dan Penyakit

      penyemprotan pestisida pengendalian hama dan penyakit pada tanaman selada
      penyemprotan pestisida pengendalian hama dan penyakit pada tanaman selada

      Hama yang menyerang tanaman selada diantaranya adalah ulat tanah, ulat krop, ulat tritip, ulat grayak, siput, kutu daun, jangkrik dan gangsir, orong-orong atau anjing tanah, cacing tanah, gurem.

      Penyakit yang sering dijumpai menyerang tanaman selada diantaranya adalah penyakit mosaik, penyakit busuk basah, penyakit busuk daun, penyakit busuk rhizoctonia, penyakit bercak daun cercospora.

      Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman selada dapat dilakukan secara kultur teknis, mekanis, kimawi, dan biologis.

      10. Panen Selada

      panen selada
      panen selada

      Tanaman selada memiliki umur panen bervariasi antara 20-75 hari setelah pindah tanam. Selada yang sudah dapat dipanen memiliki ciri-ciri daun paling bawah sudah rebah hampir menyentuh tanah, tanaman belum berbunga, besar tanaman sudah maksimal, apabila daunnya dicoba untuk dimakan rasanya sudah enak, segar, dan renyah.

      Panen selada dilakukan dengan memotong pangkal batang yang dekat dengan permukaan tanah menggunakan sabit atau pisau tajam.

      11. Penanganan Pasca Panen Selada

      Daun selada yang telah dipanen dilakukan pembersihan dengan membuang bagian-bagian yang tidak berguna dan melakukan penncucian untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida yang masih melekat pada daun selada.

      Setelah dicuci, lakukan proses pengeringanginan untuk mencegah kelembaban yang tinggi di dalam jaringan daun selada dan menghilangkan air akibat pencucian.

      Popular Articles

      Tentang Penulis

      Picture of Fatiya Rachmatika
      Fatiya Rachmatika

      Artikel Terbaru

      Belajar Bertani bersama Kebunindo

      Panduan Lengkap Cara Mengatasi Hama dan Penyakit pada Tanaman Bayam

      Mudah ditanam dan cepat dipanen, bayam menjadi salah satu sayuran....

      Cara Menanam Cabai Besar Agar Hasil Buah Berkualitas Tinggi

      Cabai merupakan sayuran yang dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian....

      Jenis dan Varietas Bayam yang Menarik Dibudidayakan

      Bayam merupakan komoditas sayuran yang paling sering dikonsumsi kedua setelah....

      Loading...