Sistem pangan dan pertanian yang kuat merupakan senjata bagi bangsa ini untuk menanggulangi kemiskinan.
Namun sayang, meskipun Indonesia adalah negara agraris yang punya lahan subur rupanya tak membuat bangsa ini kuat dalam sektor pertanian.
Ya, bertani sejatinya tak semudah menanam benih lalu memanen, ada banyak hal yang harus diperhatikan untuk memperkuat pertanian di tanah air.
Angka Pertanian di Indonesia Turun Drastis Bikin Miris
Dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan sektor pertanian menukik ke angka -24.75 persen pada triwulan pertama tahun 2024.
Terjadinya kontraksi pada tiga bulan pertama 2024 disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya ialah perubahan iklim yang mengganggu hasil panen para petani.
Anomali cuaca masih memegang kendali atas pertumbuhan sektor tani di Indonesia. Maka dari itu, dibutuhkan inovasi dan edukasi bagi para petani terkait hal ini.
Angka yang terjun bebas ini jelas sangat disayangkan. Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian pada triwulan pertama 2023 mencapai 29,36 persen.
Kemudian, pada triwulan pertama 2024 sebesar 28,64 persen. Jika dilihat dari total jumlah penduduk Indonesia yang bekerja sebanyak 142,18 juta orang, ini naik 0,03 juta orang.
Hal ini juga bisa dikarenakan para petani baru tidak memperoleh akses untuk mendapatkan pengetahuan, sumber daya, dan strategi yang mumpuni.
Bila dibiarkan molor, bukan tak mungkin Indonesia akan kehilangan ‘taring’ di bidang pertanian. Hal ini tentunya miris, karena Indonesia merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia.
Padahal pertanian dan peternakan merupakan sumber pangan utama bagi masyarakat. Apalagi mengingat krisis pangan saat ini juga menghantui negara ini.
Faktor Tersendatnya Sektor Pertanian di Indonesia

Perubahan iklim bukanlah faktor utama yang menyebabkan pertanian di Indonesia mengalami kemunduran.
Faktor pengetahuan, kurangnya sumber daya, serta abainya pihak berwenang atas kesejahteraan kelompok tani menjadi hal yang mempersulit kemajuan sektor pertanian Indonesia.
Bahkan, tidak sedikit pula para petani di tanah air yang masih bergerak secara independen. Ini juga menjadi salah satu faktor mengapa pertanian sulit untuk berkembang.
Seharusnya petani memiliki komunitas yang solid sehingga lebih mudah dalam memperoleh informasi, edukasi, bahkan bantuan dari segi sumber daya.
Solusi Terbaik untuk Memajukan Sektor Pertanian di Indonesia
Lantas apa yang harus kita semua lakukan untuk kembali memajukan sektor pertanian di Indonesia? Terdapat beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan, berikut selengkapnya.
Edukasi Petani Secara Masif dan Merata
Memberikan edukasi yang masif dan merata kepada para petani merupakan langkah penting bila ingin memajukan pertanian saat ini.
Perubahan iklim dan anomali cuaca mengharuskan petani untuk membekali diri dengan ilmu yang mumpuni untuk bisa beradaptasi.
Tidak lupa, penggunaan teknologi yang juga memegang peranan penting dalam menunjang setiap proses tani juga wajib untuk diketahui bahkan diterapkan di lapangan.
Contohnya penggunaan pupuk, nutrisi tanaman, bahkan mesin lebih efektif dibandingkan dengan cara bertani konvensional.
Penuhi Sumber Daya yang Dibutuhkan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, salah satu faktor besar yang menghambat kemajuan pertanian di Indonesia adalah kurangnya sumber daya.
Tidak hanya ilmu, para petani kesulitan dalam mengakses sumber daya lainnya seperti bibit unggul, pupuk, serta alat-alat permesinan.
Perlu diingat, kebanyakan petani di Indonesia berskala kecil dan tinggal di daerah yang terpencil. Sehingga sulit pula bagi mereka untuk mengakses kebutuhan tersebut.
Infrastruktur terbatas dan bahkan sulitnya mendapatkan listrik di area mereka tinggal juga menjadi hambatan bagi petani untuk menggunakan inovasi teknologi untuk memudahkan proses pertanian.
Pemerintah seharusnya bisa membuka akses bagi petani dalam memenuhi kebutuhan akan modal maupun sumber daya lainnya. Pemberian bantuan haruslah merata dan tepat sasaran.
Bangun Komunitas Petani yang Kuat

Mayoritas petani di Indonesia bekerja secara individu, sehingga membatasi mereka dalam mendapatkan informasi terbaru terkait dengan dunia pertanian.
Meski begitu ada pula perserikatan petani yang berdiri di berbagai daerah. Akan tetapi, organisasi tersebut bersifat informal dan memiliki visi yang cenderung gamang.
Kepemimpinan dari organisasi tani tersebut biasanya tidak begitu kuat, sehingga kesulitan pula dalam mewujudkan aspirasi dan mencari solusi atas permasalahan yang terjadi.
Dibutuhkan organisasi petani yang solid dan resmi, dengan struktur yang jelas serta koneksi dengan berbagai lembaga penting seperti pemerintahan.
Tujuannya adalah supaya petani bisa mendapatkan solusi dari segala permasalahan yang terjadi dilapangan.
Contohnya, pengelolaan lahan yang terkena hama, hasil panen yang tidak bagus, serta kemudahan akses ke berbagai sumber daya untuk menunjang proses tani.
Bila terdapat kelompok tani yang kuat, maka bisa membantu dalam penawaran harga komoditas di pasaran.
Rancang Strategi Pertanian Sesuai Kondisi Geografis
Solusi yang sangat penting namun kerap diabaikan adalah merancang strategis pertanian yang sesuai dengan kondisi geografis masing-masing daerah.
Ya, kondisi geografis di Indonesia sangat beragam. Terdapat daerah landai dan barisan bukit yang tinggi di beberapa wilayah.
Contohnya, kontur tanah berbukit yang biasa digunakan untuk area persawahan cenderung kurang cocok dengan mesin tani berukuran besar.
Para petani juga harus diberikan edukasi dalam merancang strategi bertani ataupun berkebun yang sesuai dengan kondisi tanah dan lingkungan sekitar.
Misalnya untuk dataran rendah akan cocok ditanami komoditas tertentu. Ilmu seperti ini masih belum merata dimiliki oleh para petani di Indonesia.
Bangun Kerjasama dengan Pihak Ketiga
Membangun kerjasama dengan pihak ketiga juga bisa menunjang perkembangan sektor pertanian di Indonesia.
Misalnya koneksi antara petani dengan pemilik perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis bisa mempermudah proses pemasaran hasil tani tanpa perantara.
Kemudahan mengakses pasar bisa memperbaiki harga jual komoditas bagi petani. Sehingga para petani dapat memperoleh keuntungan yang sesuai.
Tidak hanya pebisnis atau pengusaha yang bergerak di sektor makanan, para petani juga diharapkan dapat membangun koneksi dengan pihak akademisi yang ahli dibidang ini.
Tujuannya tidak lain adalah untuk memperkaya pengetahuan terkait pertanian serta inovasi yang bisa dilakukan demi kemajuan hasil panen.
Jadi, Mandeknya Sektor Pertanian di Indonesia Salah Siapa?
Jadi siapakah yang bertanggung jawab atas terhambatnya pertumbuhan hasil pertanian pangan di tanah air?
Hal ini tidak bisa kita beratkan pada satu pihak saja. Kemajuan sektor pertanian di Indonesia merupakan tugas kita bersama.
Pemerintah, pihak swasta, akademisi, dan serikat petani harus berkolaborasi untuk menghasilkan solusi terbaik bagi sektor pertanian di Indonesia.
Saat ini upaya memajukan sektor pertanian sudah dilakukan oleh berbagai pihak, salah satunya ialah pemerintah.
Namun, usaha tersebut belum maksimal dan belum pula memberikan dampak yang signifikan. Bisa kita lihat dari menurunnya angka pertumbuhan di sektor tani pada tiga bulan pertama tahun ini.
Bila saling berpangku tangan dan memantapkan visi serta misi, bukan tak mungkin sektor pertanian Indonesia kembali bangkit.
Mari bangun masa depan yang lebih cerah melalui sektor pertanian. Ketahanan pangan yang kokoh bagi sebuah negara dimulai dari kesejahteraan petani.